Limbah sisa-sisa logam aluminium yang berasal dari industri peralatan rumah tangga
dan elektronik dapat dimanfaatkan menjadi bahan yang lebih bernilai, salah satu diantaranya
menjadi flokulan Poli Aluminium Klorida (PAC = Poly Aluminium Chloride). PAC dapat digunakan
pada proses penjernihan air sungai menjadi air minum. Pengguna flokulan jenis PAC ini
diantaranya adalah PDAM Surabaya sebagai pengolah air sungai menjadi air minum, tetapi karena
memiliki kendala pada harganya yang lebih mahal dari tawas, maka saat ini digunakan tawas
sebagai bahan penjernih air. Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat dihasilkan PAC dengan
kualitas seperti yang ada di pasaran dan memenuhi standard SNI, sehingga PAC yang dihasilkan
dapat digunakan untuk proses pengolahan air minum dari air sungai. Penelitian ini merupakan
penelitian baru yang belum pernah diteliti oleh peneliti lain, yaitu dalam hal pemakaian limbah Al
untuk pembuatan PAC (sebab umumnya bahan untuk membuat PAC adalah bauksit atau
alumina). Tujuan penelitian ini adalah mempelajari proses pembuatan larutan PAC dari sisa
potongan logam aluminium dan variabel proses yang berpengaruh, serta mencoba untuk
menggunakan larutan PAC yang dihasilkan untuk bahan penjernih air sungai Kalimas Surabaya.
Proses pembuatan PAC dari limbah aluminium adalah dengan cara mereaksikan larutan asam
klorida pada konsentrasi tertentu dengan limbah aluminium yang telah dipotong dengan ukuran
tertentu. Proses dilakukan pada suhu dan waktu tertentu. Larutan yang dihasilkan selanjutnya
dianalisis berat jenis, pH, kadar Al2O3, kadar Cl dan basisitas sehingga dengan analisis ini dapat
diketahui karakteristik dari PAC hasil (untuk dicocokkan dengan SNI).
Pada pengujian hasil PAC, maka dilakukan proses penjernihan air dengan menggunakan air
sungai Kalimas. Air hasil proses penjernihan ini kemudian dianalisis kekeruhan, kadar solid dan
pH. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kondisi operasi terbaik untuk pembuatan larutan PAC
adalah waktu reaksi 192 jam, suhu 90 C dan perbandingan Al : HCl = 3:1 yang dapat memberikan
larutan PAC dengan kualitas SNI. Untuk proses penjernihan air sungai sebagai air proses industri,
kondisi operasi terbaiknya adalah waktu pengadukan 1-2 menit, dosis penambahan larutan PAC
10-30 ppm pada kecepatan pengadukan 100 rpm yang telah dapat memenuhi baku mutu air
proses industri.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar